Kalajengking adalah pemangsa nokturnal yang umumnya hidup di daerah beriklim hangat. jenis yang terbesar dapat mencapai ukuran 20 cm, namun kalajengking buthid yang memiliki racun kuat berukuran lebih kecil. Kalajengking memakan serangga, laba-laba, dan hewan kecil lainnya yang ditangkap dan dibunuh dengan capitnya. Sengat digunakaan untuk pertahanan diri dan melumpuhkan mangsa yang berukuran besar.
Untuk melindungi diri, kalajengking padang pasir melengkungkan ekornya, siap untuk menyengat. Sengat terdapat pada ujung ekor. Tubuh kalajengking juga memiliki sefalotoraks (segmen gabungan kepala dan dada), empat pasang kaki untuk berjalan, dan sepasang pedipalpus berbentuk capit. Matanya terdapat di bagian tengah kepala, namun ia memiliki penglihatan yang buruk.
Tidak seperti araknida yang umumnya bertelur, kalajengking melahirkan anak. Anak kalajengking merupakan versi kecil dari induknya dan menghabiskan saat-saat pertama hidupnya di punggung induk. Setelah berganti kulit untuk pertama kali, anak kalajengking berpisah dengan induknya. Kalajengking hidup soliter, hanya berkumpul untuk kawin.
Pada saat melakukan tarian perkawinan, pedipalpus kalajengking jantan memegang tubuh pasangan betinanya. Ketika tarian perkawinan ini akan berakhir, jantan mengeluarkan sperma dalam kantung sperma (spermatofora) ke permukaan tanah. Jantan kemudian mengarahkan perut betina ke atas spermatofora, sehingga sel telur terbuahi.
Post a Comment