Laba-laba Black Widow

Meskipun kebanyakan laba-laba beracun, hanya sedikit yang berbahaya bagi manusia. Laba-laba black widow dari Amerika Utara ini sangat beracun, namun mereka biasanya bersembunyi ketika terganggu. Laba-laba cerobong dari Sidney bertubuh lebih besar dan lebih agresif. Jantan jenis ini seringkali menggigit manusia, terutama pada saat musim kawin. Black widow yang terlihat 'cukup ganas' ini, rupanya agak pemalu. Racun yang membantu black widow menjebak serangga juga berbahaya bagi manusia. Pada tahun 1993, seorang ilmuwan mencatat penderitaannya setelah jarinya digigit seekor black widow. Rasa nyeri dengan cepat menjalar ke lengannya. Dadanya sakit, dan ia merasa mengantuk dan sakit kepala. Denyut jantungnya melambat. Rasa nyeri pun menyebar ke perut, kakinya mulai gemetar, beberapa lama kemudian, ia mulai sesak napas dan sulit bicara. Dibutuhkan sekitar 8 hari sampai semua gejalanya hilang.
Black widow jantan berada dalam bahaya yang sama apabila musim kawin datang. Ia akan menemukan black widow betina sedang bergelantungan di sarangnya, jantan kecil 'mengetuk' pintu si betina menggunakan perutnya dan membuat sarangnya bergetar. Jika si betina balas mengirimkan getaran, si jantan mungkin aman. Jika tidak, si betina bisa menghajar si jantan, membungkusnya dengan sutranya seperti mumi, dan membiarkannya tergantung berhari - hari untuk camilan lezat.
Jika si betina siap kawin, biasanya semua berjalan dengan baik. Sesudah itu, black widow betina hanya makan pasangannya jika ia sangat lapar. Jika tidak, si betina membiarkan si jantan kecil pergi entah kemana. Black widow jantan bukan satu - satunya yang mengalami bahaya saat kawin. Belalang sembah betina sering kali menggigit sampai putus kepala pasangannya setelah kawin. Black widow betina lebih besar dari jantannya.

Post a Comment